Distribusi Linux yang satu ini sudah terintegrasi dengan fitur artificial intellegence (AI) yang penggunaannya sangat mudah, dan open source, Linux ini kabarnya didukung oleh pemerintah China. Penasaran? Ikuti penelusurannya.
Bagi banyak orang AI sudah menjadi kebutuhan sehari-hari dengan berbagai kepentingan untuk memudahkan banyak pekerjaan, sehingga jika perangkat elektronik semacam komputer atau alat-alat canggih lain tidak memiliki fitur yang satu ini seperti ada yang kurang, termasuk komputer yang berbasis Linux. Tapi tidak semua distribusi Linux sudah diintegrasikan dengan fitur AI, tentu dengan banyak pertimbangan oleh para pengembangnya. Sehingga bagi mereka yang ingin menginstal Linux yang di dalamnya sudah memiliki fitur AI maka Linux berikut ini perlu dipertimbangkan.
Distribusi Linux yang dimaksud adalah Linux Depin 25 yang bisa diunduh di Depin.org. Linux ini berbasis Debian dan dikenal luas sebagai Linux yang mudah digunakan termasuk oleh pemula pengguna Linux, juga tampilannya sangat menawan. Depin sendiri dikembangkan oleh Wuhan Deepin Technology.Co. Ltd. sebuah perusahaan tekhnologi yang berbasis di Tiongkok. Tentu saja Depin yang dilahirkan oleh perushaan lokal di Tiongkok ini penggunanya cukup banyak di negeri Tirai Bambu tersebut, tapi juga tidak sedikit yang menggunakan distro Depin ini di berbagai negara khususnya di Eropa, Amerika Latin dan tentu Asia termasuk di Indonesia.
Distribusi Linux Depin yang kini sudah masuk versi 25 ini dirilis pada tahun 2024 lalu yang sudah mengintegrasikan AI di dalamnya yang yang bisa digunakan dalam beberapa keperluan seperti pencarian cerdas yang menggunakan grand search v5,5, tersedia UOS AI yang memahami perintah secara alami, pengeditan foto, dan integrated development environment IDE, tentu saja seperti AI lainnya yaitu sudah tersedia 2 chatbot; satu untuk pengetahuan umum dan satunya lagi khusus pengetahuan mengenai Depin sendiri. Oh ya, ada juga fitur asisten pemrogaman dengan bahasa pemrogaraman tentunya,
Bagi mereka yang ingin beralih dari Windows yang tahun ini akan menghentikan dukungannya terhadap peralatan yang tidak mampu beralih ke Windows 11, maka pilihan Linux Depin bisa dianggap alternatif dan jalan keluar terbaik. Apalagi jika pengguna dalam kesehariannya mengandalkan AI untuk meringankan pekerjaan dan semacamnya. Namun tentu saja, tulisan ini bukan ingin menawarkan angin surga bahwa pengguna Depin tidak punya masalah menggunakan distribusi Linux ini. Di beberapa curhatan pengguna, terkadang ditemui masalah seperti bug, atau juga kesulitan dengan penggunaan Bluetooth dan crash pada beberapa perangkat lunak tertentu.
Namun tentu saja, seperti di penggunaan berbagai distribusi-distribusi Linux lainnya pengguna biasanya juga punya pengalaman yang sama. Tapi, jangan khawatir, Depin juga punya pengguna aktif yang sangat mencintai distribusi ini dalam komunitas yang dibangun oleh mereka untuk menolong siapapun yang punya persoalan dengan Depin. Selain itu, seperti disebutkan di atas bahwa ada ruang tanya jawab lewat AI yang bisa menjadi cara untuk meyelesaikan setiap masalah yang dijumpai oleh pengguna. Jadi jangan khawatir.
Kabarnya Depin digunakan oleh beberapa institusi pemerintah dan beberapa perusahaan di Tiongkok sebagai alternatif dari Windows. Maklum bagaimanapun Depin seperti menjadi kebanggaan mereka karena lahir dan dikembangkan di negeri Tirai Bambu tersebut.
Oh ya, peringatan lain dari sebagian orang adalah, dari segi keamanan, bila hal itu akan digunakan dalam jumlah yang lebih luas, walaupun hal ini tentu saja sebagai bentuk peringatan saja. Akhirnya, semuanya tergantung kita pengguna.

Tidak ada komentar: