Berbagai mitos, linux itu sulit, hanya ahli yang bisa menggunakan, seringkali muncul bagi sebagian orang yang ingin mencoba atau bahkan menggunakannya untuk aktifitas harian. Namanya mitos itu bukan fakta, Linux tidak angker.
Aktifitas harian yang dimaksud adalah, menulis catatan, menghitung angka dengan kalkulator, berkarya di blog, bermain game ringan dan untuk yang berat juga tersedia dengan pilihan distro Linux tertentu, membuat presentasi dan pekerjaan-pekerjaan yang biasa digunakan oleh orang kantoran lainnya. Semuanya bisa dilakukan dengan menggunakan sistim operasi Linux. Banyak hal, bukan semua hal yang dilakukan di Windows bisa juga dikerjakan di Linux.
Namun terkadang kita mendengar berbagai komentar ketika mendengar tentang Linux. Dari tidak mengerti sama sekali, pernah mendengar, tapi lebih kepada kesulitan dan wajah Linux yang angker, sampai kepada mitos, bahwa Linux itu hanya untuk mereka yang ahli. Akibatnya tidak banyak orang berkomitmen untuk beralih ke Linux.
Para pengembang dan pencinta Linux sebenarnya menyadari hal tersebut sehingga mereka berusaha dengan berbagai cara untuk merancang dan menawarkan berbagai kemudahan dengan menciptakan cara-cara pendekatan yang intinya ramah bagi pengguna. Begitu juga dengan ciptaan distro Linux yang dibuat sedekat mungkin dengan OS lain seperti Windows atau MAC OS dari banyak segi.
Misalnya saja Zorin OS yang sebenarnya siapa saja yang biasa menggunakan Windows akan bisa langsung mengoperasikan distro tersebut karena mirip dengan Windows. Seperti dari tampilan, yang dibuat semirip mungkin, atau tata letak, penggunaan dan seterusnya untuk memudahkan pengguna baru ketika berkenalan dengan Linux seperti pada distro Elementary OS yang mirip dengan MAC OS.
Tapi tetap saja, pandangan terhadap Linux seperti masih seram-seram saja dengan alasan sulit, tidak biasa dan emoh beradaptasi dengan OS baru. Artinya ada alasan lainnya bahwa mungkin bukan melulu mitos sulit tadi menjadi alasan utama orang pindah ke Linux, tapi hal lain yaitu enggan mengubah kebiasaan. Mengubah kebiasaan, bisa saja karena sudah bertahun-tahun sudah merasa nyaman dan untuk berubah diperlukan mengubah cara dan perilaku dalam menggunakan 'barang baru' bernama Linux.
Tapi memang faktanya kalau kita ingin membeli perangkat baru komputer, PC atau laptop sudah jarang kita ditawarkan bawaan Linux ada di dalamnya. Kalau soal ini akhirnya kita bisa membaca bahwa pasar yang ada sekarang adalah pasar non Linux. Ketika datang ke seorang tukang service komputer dan penulis minta diinstalkan Linux Ubuntu, dia langsung mengingatkan, kalau tidak biasa sulit lho! Begitu pesannya kira-kira.
Tidak ada komentar: