Beberapa pengguna Linux beralih kembali ke Windows karena menilai Windows lebih mudah digunakan dan lebih efisien waktu saat bekerja.
Pengguna sistem operasi Linux yang kembali ke Windows melakukannya dengan berbagai alasan, salah satunya adalah karena Linux tidak sepraktis Windows yang siap pakai dan hampir bebas dari masalah. Meskipun ini bukan masalah umum dalam sistem operasi, namun kenyataannya adalah ketika seseorang mulai menggunakan Linux dan menghadapi masalah, mereka sering kesulitan menemukan bantuan, kecuali dari diri mereka sendiri.
Kita tidak membahas mereka yang menggunakan Linux untuk mengoperasikan server, mengembangkan sistem jaringan, atau pekerjaan lain yang bergantung pada Linux. Namun, bagi mereka yang ingin menggunakan Linux untuk kegiatan sehari-hari seperti halnya Windows, seringkali mereka menemui berbagai tantangan dan hambatan setelah mencoba Linux, yang pada akhirnya membuat mereka kembali menggunakan Windows.
Sebagai contoh, ketika seseorang baru saja menyelesaikan instalasi sebuah distro Linux, ia mungkin perlu menyelesaikan beberapa langkah tambahan sebelum dapat bekerja seperti di Windows, seperti menghubungkan ke jaringan internet, mengaktifkan Bluetooth, atau memulai tugas mengetik. Semua ini kadang-kadang memerlukan penanganan khusus sebelum siap digunakan. Masalahnya, kadang-kadang ada driver yang tidak berfungsi dengan baik atau terdapat masalah lain, yang mengharuskan pengguna untuk menyelesaikan masalah tersebut satu per satu. Sedangkan di Windows, biasanya setelah dibuka, pengguna dapat langsung bekerja.
Mari kita pertimbangkan penggunaan waktu untuk pekerjaan sehari-hari. Jika seseorang dapat menyelesaikan banyak tugas dengan bantuan komputer yang telah siap digunakan, tanpa perlu mencari informasi dari berbagai sumber seperti Google, maka akan terjadi efisiensi waktu. Kita tidak perlu fokus pada persiapan alatnya, melainkan langsung pada penyelesaian pekerjaan karena alatnya telah siap dan dapat diandalkan.
Windows telah lama dikenal menyediakan kemudahan dalam bekerja melalui fitur-fitur yang terintegrasi dalam sistem operasinya. Microsoft Office, misalnya, menawarkan solusi untuk kebutuhan sehari-hari di kantor, sehingga pengguna sering merasa bergantung padanya. Oleh karena itu, ketika seseorang ingin beralih ke Linux untuk kegiatan kerja sehari-hari, mereka harus beradaptasi dengan banyak perubahan. Meskipun banyak pengembang Linux yang menawarkan alternatif untuk Office, tantangan muncul saat perlu menyinkronkan file dengan pengguna non-Linux.
Jadi berbagai tantangan dan kendala serta masalah yang bisa saja muncul ketika menggunakan Linux, orang harus membuang waktu untuk mengutak-atik supaya bisa berfungsi dengan baik. Kalau hanya satu masalah yang harus diperbaiki mungkin tidak akan menjadi kendala, kalau banyak hal yang harus diurus supaya bisa berjalan dengan baik seperti waktu menggunakan Windows, maka berapa banyak waktu yang harus disisihkan untuk menyelesaikan semua persoalan tersebut.
Artikel ini tidak dimaksudkan untuk mengurangi semangat mereka yang bertekad menggunakan Linux sebagai sistem operasi sehari-hari dan untuk menuntaskan tugas-tugas rutin. Namun, pertimbangkanlah dengan matang. Jika kita berkeinginan mempelajari Linux sebagai pengetahuan baru dalam penggunaan sistem operasi, dan bahkan berambisi untuk menguasainya, maka keputusan kita sudah pada jalur yang benar yaitu Linux OS.
Untuk diketahui Linux merupakan sistem operasi yang dikembangkan oleh Linus Torvalds ketika ia masih mahasiswa di Universitas Helsinki. Sistem ini dirancang sebagai alternatif terhadap sistem operasi populer lainnya, seperti Windows dan Mac OS. Linux tidak hanya menawarkan kumpulan program standar seperti aplikasi perkantoran, tetapi juga dikenal karena efisiensi biayanya dalam penggunaan yang lain seperti server. Karena itu, Linux sering menjadi pilihan favorit bagi banyak pengguna. Menggunakan Linux adalah pilihan yang lebih baik daripada mengandalkan aplikasi dan sistem operasi ilegal yang biasa disebut 'crack', sehingga menghindari risiko penggunaan perangkat lunak bajakan.
Tidak ada komentar: