Munculnya berbagai layanan aplikasi di ponsel kita menjadikan kita serasa dimanja oleh para pengembang. Pelanggan punya daya tawar dan pilihan. Bila tidak disukai jari kita kita tinggal memberi hukuman.
Apalagi dalam layanan aplikasi yang bergerak di suatu bidang dengan banyak pemain, artinya banyak pilihan jadi alternatif. Pelanggan tinggal pilih, bila pelayanan tidak maksimal dan tidak memuaskan, kita tinggal pindah dan hapus yang pelayanannya standart.
Kalau di bidang layanan transportasi ada Gojek, Grab, Maxim dan seterusnya. Begitupun dalam layanan di bidang pemesanan ticket juga beberapa aplikasi bisa menjadi pilihan. Mau berbelanja apasaja banyak e-commerce yang muncul dan bisa menjadi pilihan. Bahkan di aplikasi penghasil uang juga bukan hanya satu dua, tapi banyak tersedia. Semuanya bisa menjadi alternatif pilihan bagi pelanggan.
Kalau banyak pilihan aplikasi yang bisa digunakan oleh para penguna ponsel ataupun gedget, maka tinggal aplikasi apa yang paling baik dan paling bisa diandalkan. Bukan hanya dari segi tampilan ataupun dari kemudahan yang bisa diperoleh oleh pelanggan, tapi lebih dari itu, pengguna bisa merasakan bagaimana pelayanan yang ditawarkan oleh pengelola dari aplikasi tersebut.
Tak dapat disangkal setiap aplikasi bekerjasama dengan banyak pihak. Contohnya dalam aplikasi e-commerce semacam Tokopedia, Shopee, Bukalapak, Lazada dan seterusnya. Dari semua aplikasi tersebut tentu ingin menampilkan yang terbaik. Tapi juga bagaimana pihak ketiga dalam hal ini penjual dalam melakukan pelayanan kepada pelanggan. Bila pihak pengelola aplikasinya tidak mau perduli dengan semua pihak, baik itu partner maupun pelanggan atau pembeli, maka bisa-bisa mudah muncul persoalan.
Tentu kita mengetahui setiap aplikasi memiliki aturan-aturan yang menjadi panduan bila terjadi persoalan antara penjual dan pembeli. Namun perlu diingat juga bahwa bagi pembeli bukan hanya persoalan tampilan, tapi bagaimana pelayanan yang diberikan oleh para penjual. Di sinilah pengelola aplikasi benar-benar hadir untuk bisa memberikan solusi dari setiap persoalan yang muncul.
Begitu juga bila berhubungan dengan aplikasi yang menyediakan pengantaran makanan yang sering kali terjadi persoalan antara pihak pengantar dan pelanggan atau pemesan. Bila dalam pelayanan ternyata kurang memuaskan, maka pelanggan bisa memberikan hukuman.
Beberapa waktu lalu seorang pelanggan dari sebuah aplikasi yang di dalamnya melayani pemesanan dan pengantaran makanan. Pembeli makanan tersebut seperti biasa melakukan pemesanan. Namun ketika makanan yang diantar ternyata kurang jumlahnya. Menghubungi pihak pengelola aplikasi, ternyata hanya ditampung dan dibiarkan saja. Sementara pengantar makanan telah mematikan aplikasinya sehingga tidak bisa dihubungi. Maka pembeli tersebut karena sudah rugi, waktu, rugi uang sementara pelayanan yang diberikan oleh pengelola aplikasi tidak memberikan solusi. Maka cara yang dilakukan oleh penggan tersebut dengan cara menghukum. Menghukum pengantar dengan memberikan bintang satu dengan memberikan keterangan, tapi juga memberikan hukuman kepada aplikasi itu sendiri.
Apa bentuk hukuman yang mungkin tepat bagi pengelola aplikasi yang tidak memberikan pelayanan prima kepada pelanggan? Satu kata yang tepat adalah DELETE atau uninstall
Cara Menghukum Layanan Aplikasi yang Tak Maksimal
Reviewed by Hati Kita
on
14.55
Rating:
Tidak ada komentar: