Sebagian orang mendapatkan THR pada akhir tahun khususnya mereka yang beragama Nasrani di instansi-instansi tertentu. Mengingat tahun depan 2023 diingatkan akan adanya krisis ekonomi dunia, adaa baiknya bijak menggunakan uang THR.
Untuk sekedar diingat bahwa kabar pencairan THR tidak kunjung terdengar dan bahkan semakin kecil suaranya sayup-sayup bagi mereka yang bekerja di sektor informal. Covid-19 memang merenggut banyak korban PHK dan otomatis termasuk berhentinya THR yang sebelumnya rutin diterima dan menjadi momen uang lebih itu akan segera diterima.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Pekerja sektor formal adalah berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan/pegawai. Contohnya mereka yang bekerja administrasi di perkantoran pemerintah dan lain-lain. Sementara pekerja informal yaitu mereka yang bekerja di luar formal tadi. Seperti pedagang kaki lima, sopir angkut, tukang becak dll.
Pada awal-awal Covid-19 mengganas, tahun 2020 saja Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah menyebut bahwa sejak 1 April 2020 terdapat 1,75 juta tenaga kerja formal dan informal yang ikut terdampak. Kalau diperinci kembali terdapat 1,43 juta yang terkena PHK. Dan 1.058.284 yang dirumahkan.
Imbasnya tentu saja bagi mereka yang juga bekerja di sektor informal menjerit. Walaupun mungkin tidak cukup terdata dengan baik oleh Menteri Ketenagakerjaan. Memasuki tahun 2021, Covid-19 bukan mereda, tapi malah bertambah ganas dengan hadirnya varian Delta. Jangankan berpikir mengenai THR yang kala itu banyak pengusaha yang mengeluh, apalagi mereka yang bekerja di jalur informal tak kalah menderitanya.
Kini tahun 2022 Covid-19 semakin menurun dan bahkan cenderung situasinya cukup membaik dan kondusif. Gaung THR mulai terdengar renyah di telinga. Hari Raya yang sebelumnya harus mengalami berbagai pembatasan untuk berhari raya dengan riang gembira dalam tradisi mudik kini sudah mulai dibuka.
Ibarat menahan kegembiraan selama 2 tahun lebih untuk disimpan dalam pikiran dan angan-angan, kini tahun ini mulai bisa ditumpahkan dalam tradisi lebaran tahun 2022 ini. Tapi semuanya butuh biaya. Kegiatan-kegiatan yang bersifat sukacita itu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit.
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Apa beda pekerja sektor formal dan informal? Ini penjelasannya", Klik untuk baca: https://caritahu.kontan.co.id/news/apa-beda-pekerja-sektor-formal-dan-informal-ini-penjelasannya?page=all.
Editor: Virdita Ratriani
Tentu saja suara THR akan cair oleh pemerintah kepada para pegawainya disambut antusias karena namanya Hari Raya dan THR seperti menjadi kerabat dekat yang sulit dipisahkan. Begitupun bagi mereka yang bekerja di sektor formal lainnya di perusahaan swasta akan turut merasakan manisnya kue THR.
Namun tidak bagi mereka yang bekerja di sektor informal atau bagi mereka yang terkena imbas oleh karena Covid-19 di mana mereka baru saja terkena PHK dan menggeluti usaha baru. Baru saja mereka menggeliat dengan penghasilan yang dirasakan oleh karena menurunnya Covid-19 tapi mereka kini tiba pada sebuah suasana yang menggembirakan yaitu Lebaran dan Natal serta Tahun Baru 2023. Bersyukur bila saat ini ekonomi mulai menggeliat dan tentu saja disertai dengan membaiknya pendapatan.
Apakah kita patut iri dengan THR, atau bonus lainnya yaitu gaji ke-13 serta uang tunjangan kinerja? Tidak, karena dengan diluncurkannya berbagai dana tambahan pada lebaran tahun ini diharapkan perputaran duit akan semakin kencang. Setidak-tidaknya geliat ekonomi akan mulai bergerak kencang. Walaupun pemerintah masih terus mengingatkan akan datangnya badai resesi ekonomi tahun mendatang. Makanya tetap saja setiap kita untuk bijaksana dalam mengatur keuangan dan bila perlu tetap menyimpan untuk cadangan pada tahun depan.
Kita yang menjadi pedagang yang tentu berharap THR seperti berharap bintang jatuh, tentu harapan lain adalah bisa terkena imbas barang-barang dagangan kita akan cepat berputar karena banyak yang membeli. Atau juga, siapa tahu kita yang terkena PHK dan sekarang sedang ingin menangkap peluang untuk membuka usaha baru di berbagai sektor, kuliner, jasa dan seterusnya.
Berharap mereka yang mendapat berbagai uang tambahan itu bisa kita rasakan dengan membelanjakan duitnya melalui kita-kita yang membuka usaha di negara ini. Hanya saja tetap bijak menggunakan dana dan keuangan untuk berjaga-jaga jangan sampai resesi ekonomi menjadi kenyataan yang bisa berimbas kepada kehidupan kita semua.
Semoga senyum penerima THR bisa menjadi senyum kita bersama juga.
Tidak ada komentar: