Mungkinkah pengidap schizophrenia bekerja? Sangat bisa, dan sangat mungkin. Tapi pekerjaan apa yang paling tepat untuknya yang bisa menghidupi dirinya secara ekonomi? Tapi tentu ada syaratnya dan lebih kepada pekerjaan dengan jenis-jenis pekerjaan tertentu. Sehingga penderita bukan hanya bisa bertahan tapi juga secara ekonomi tercukupi.
Sebagai caregiver dari salah satu anggota keluarga yang mengidap schizophrenia terkadang khawatir, mungkinkah ia bisa bekerja? Bisakah ia melakukan sebuah tanggung jawab dan menyelesaikan dengan baik sehingga patut menerima upah untuk mencukupi kehidupannya. Karena kalau tidak, selain ia harus terus berusaha untuk menghadapi persoalan mentalnya akan semakin bermasalah ketika ditambah dengan persoalan kebutuhan ekonomi yang parah.
Pertanyaan-pertanyaan itu terus berseliweran dan membayangkan apa yang akan terjadi jika caregiver nantinya tiada? Dalam konsultasi dengan dokter yang menanganinya, salah satu topik yang disampaikan oleh dokter jiwa itu adalah, pengidap shchizophrenia jenis ini tidak bisa bekerja di bawah tekanan.
Begitu juga karena kesulitan membangun hubungan yang ajeg dengan orang lain maka sulit bisa bekerja dengan orang lain dan di bawah kepemimpinan pihak lain. Belum lagi bila selalu muncul pikiran negatif kepada orang lain maka bisa dipastikan tidak mudah bisa bekerja dengan baik. Apalagi bila pihak lain lebih banyak mencerca dan menekan keras, maka akan semakin lengkap penderitaannya karena pengaruhnya adalah baginya seperti tidak memiliki kemampuan apa-apa.
Sang dokter kemudian memberikan banyak contoh kasus pasiennya yang memiliki persoalan ketika harus bekerja di bawah orang lain. Makanya sarannya adalah dia bisa bekerja mandiri. Bekerja yang tidak berada di bawah kepemimpinan pihak lain dan apalagi di bawah tekanan.
Bekerja mandiri adalah bekerja yang dilakukan sendiri ataupun kalau dengan orang lain adalah dengan orang yang mengerti akan keberadaan dirinya. Jenis pekerjaan yang bisa dilakukan adalah dengan melihat bakat dan minat serta kelebihan apa yang dimiliki? Ketika menilik laporan BBC mengenai penderita schizofrenia yang bekerja, kebanyakan pekerjaaan yang dtekuninya lebih kepada pekerjaan yang dilakukan sendiri. Seperti berjualan nasi uduk. Atau dalam banyak kesaksian yang tergabung dalam penyintas, mereka ada yang menjadi driver online dan seterusnya.
Saya rasa di balik kekurangan seorang individu maka akan ada kelebihan yang dimilikinya. Maka langkah awal bagi kita yang mendukungnya adalah menangkap dulu apa yang menjadi kelebihannya.
Ingat bahwa menyalurkan kehidupan penderita schizofrenia kepada pekerjaan yang disenanginya akan mengalihkan persoalan penderitaannya itu lebih kepada pekerjaannya. Paling penting lagi adalah, meyakinkan kepada penderita bahwa orang yang mengalami schizofrenia juga bisa dan mampu bekerja, sehingga hal tersebut akan memberikan percaya diri lebih baginya.
BACA JUGA
Tidak ada komentar: