Melakukan vaksinasi tahap kedua tentu saja dimulai dari tahap pertama terdahulu. Kenapa saya harus menyebutkan tahap pertama, karena ketika kita divaksin pada tahap pertama itulah kita diberitahu kapan waktunya pemberian vaksin tahap kedua. Jadi yang paling penting kita perlu mengingat-ingat tanggal pemberian vaksin lanjutan tersebut. Tapi, kalaupun kita lupa,maka sebaiknya kita pergi ke tempat di mana kita melakukan vaksin yang pertama untuk mendapatkan informasi vaksinasi tahap kedua.
Bagaimana prosesnya? Ini pengalaman saya ketika mendapatkan vaksin tahap kedua. Saya berusaha untuk mengantisipasi waktu supaya saya mendapat giliran awal. Soalnya seorang ibu ngomel-ngomel di mana ia datang sekitar jam 9.30 dan dia mendapatkan giliran siang. Ibu tadi pantas ngomel karena ketika vaksin pertama ia diberitahu kalau nomor antrian vaksin pertama yang didapatkan sama dengan antrian vaksin kedua berikutnya. Tapi ternyata tidak. Justru ia harus menunggu cukup lama karena mendapatkan giliran terakhir.
Beruntung saya tidak mendapatkan informasi kalau nomor antrian vaksin pertama sama dengan giliran vaksin kedua. Sehingga pukul 6 pagi saya datang ke tempat vaksin pertama dan meminta nomor antrian. Dan saya mendapatkan antrian nomor 20. Nomor yang katagori awal. Supaya saya jelas,maka saya bertanya kepada petugas, kalau antrian nomor 20 kira-kira sebaknya jam berapa harus datang? Petugas mengatakan, Anda datang jam 8.00 WIB.
Ketika datang pukul 8.00 WIB tersebut orang sudah berjubel menunggu panggilan. Walaupun saat itu baru saja dimulai. Proses vaksin kedua hampir sama prosesnya dengan vaksin kedua. Di mana kita diperiksa terlebih dahulu tensi dan segala macamnya. Kemudian ditanya, apakah ada keluhan sakit atau ada gejala demam dan batuk? Tapi juga, pertanyaan, apakah selama waktu divaksin pertama sampai waktu akan vaksin kedua ini terkena virus Corona?
Saya mendapatkan suntikan vaksin Sinovac yang rentang waktunya antara vaksin pertama dan kedua satu bulan.
Tidak ada komentar: