Tidak ingin bercerita dengan pengalaman-pengalaman kelam masa lalu yang dialami dalam menggunakan jasa pengiriman, tapi ingin mengungkapkan pengalaman yang benar-benar menjengkelkan, tidak mengenakkan yang baru saya alami ketika menggunakan jasa pengiriman J*E YES. Karena ingin segera menggunakan sebuah alat yaitu adaptor yang dibeli dari sebuah toko online di bawah salah satu e-commerce di Indonesia akhirnya saya memilih menggunakan jasa J*E YES. Alat itu sebenarnya akan digunakan untuk mengikuti sebuah kompetisi oleh pemesannya.
Kisahnya dimulai oleh tiga orang yang minta dibelikan adaptor khusus dan setelah saya mencari sana-sini di sebuah e-commerce akhirnya menemukan sebuah toko yang harganya miring di Semarang. Karena yang memesan ingin segera sebagai uji coba untuk mengikuti sebuah kompetisi, maka saya ingin barang tersebut menggunakan jasa pengiriman yang cepat. Dan pilihan yang tersedia adalah J*E YES. Si penjual menyanggupi bahwa akan segera mengirimkan paket barang tersebut.
Saya melakukan pembayaran untuk transaksi tersebut pada tanggal 2 September pukul 9,41 WIB degan harapan paket tersebut segera dikirim pada hari itu juga. Dan benar, penjual rupanya mengerti betul dengan pilihan jasa pengiriman menggunakan J*E YES yang artinya butuh cepat. Maka di hari itu juga paket tersebut dikirim dan diterima pada pukul 23.41 sudah ada di Sorting Center J*E Semarang untuk siap dikirim ke alamat saya. Sebenarnya beberapa kali saya menggunakan jasa J*E YES ini dan saya tidak perlu menerangkan karena tentu saya tidak ada bukti-bukti lagi untuk menceritakan di sini. Singkat cerita sekarang saya tinggal menunggu tapi juga memantau di aplikasi di aplikasi toko online di mana saya memesan.
Pemantauan saya berhubungan dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman yang memesan. "Apakah sudah datang?". Saya tidak terlalu berharap banyak paket tersebut akan datang esok paginya tanggal 3 September, tidak mungkin. Tapi harapan saya sore atau malam. Hal tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman beberapa kali menggunakan J*E YES ini. Setelah pemantauan menunjukkan pergerakan paket tidak beranjak dari Semarang hingga sore dan malam pada tanggal 3 September pukul 17.00 WIB sore hari membuat saya mulai tidak sabar mendapat pertanyaan pemesan.
Maka saya menunggu paket dengan J*E YES pada pagi hari dengan harapan mereka pagi-pagi akan ke rumah dan mengantar di depan pintu pada tanggal 4 September itu. Bangun pagi saya langsung melakukan pengecekan pergerakan paket dengan J*E YES yang tidak lagi YES itu dan rupanya 00,08 tanggal 4 September baru tiba di Warehouse J*E Malang. Saya menunggu paket yang sudah telat itu, tapi benar-benar kekecewaan yang saya terima.
Tanggal 4 September pukul 02.09 paket tersebut dikirim ke J*E Pajajaran Malang dan entah paket tersebut statusnya tidak jelas lagi karena jam 11.04 barang yang saya harap tersebut penjelasannya ada di kurir. Penjelasan ini bagi saya membingungkan, karena sampai pukul 12.51 rupanya ada di Inbound Station Malang dan belum ada tanda-tanda sudah dibawa oleh kurir ke rumah.
Akhirnya kelalahan menunggu J*E YES yang sudah tidak YES itu membawa frustasi. Karena sampai pukul 15.00 paket itu belum datang dan sebenarnya saya sudah tidak perduli lagi dengan paket itu karena dikhianati oleh J*E. Tiba-tiba pukul 15.20, kurir J*E datang membawa paket tersebut dan seperti tanpa merasa bersalah dia menyampaikan paket tersebut kepada saya. Mungkin dia berharap saya ingin bilang terima kasih. Tapi buru-buru dia ingin cepat pergi, tapi secepat kilat saya mempertanyakan, kenapa paket ini terlambat?
Anda ingin tahu jawaban dari kurir sekelas J*E? Ia menjawab, "Waduh, saya tidak tahu."
Saya sebenarnya tidak ingin mengejar jawabannya itu. Tapi saya tahu bahwa beginilah cara J*E mendidik kurirnya yang kelimpungan karena sebelum dia menyerahkan kepada saya, dia melihat dulu kalau paket tersebut merupakan paket prioritas, tapi ternyata menjadi paket dengan kelas regular. Tapi lebih dari itu tidak ada kata sedikitpun kata minta maaf. Kata maaf menunjukkan sebuah kesalahan, tetapi bila tidak ada kata itu, sama artinya kasus tersebut sebagai kasus biasa, yang di dalamnya tidak ada kesalahan sama sekali. Bagi saya pengalaman ini menjadi pengalaman yang berharga dalam mempertimbangkan kembali menggunakan J*E apalagi J*E YES.
Tidak ada komentar: