Berburu barang di momen flash sale di e-commerce atau di toko-toko online yang bertebaran di Indonesia memang mengasyikkan dan penuh dengan tantangan, apalagi diskon yang diberikan mencapai 90-95% dan ketersediaan barang tidak banyak atau limit stock (tentunya tidak diberitahu oleh penjual berapa barang yang tersedia). Penulis pernah berburu sebuah camera sport action dengan harga normal Rp. 750.000 dan dijual pada momen flash sale hanya Rp. 10.000. Bayangkan, berapa orang yang akan memperebutkan barang tersebut? Saya yakin pasti ratusan atau malah jutaan yang memperebutkan barang terbatas tersebut. Sayapun gagal. Dan bahkan banyak yang mengalami nasih yang sama dengan saya.
Hal tersebut saya ketehui dari respon di chatting terbuka di toko online tersebut yang melakukan "unjuk rasa" dengan menyampaikan omelan, gerutuan, kejengkelan, kekecewaan dan uangkapan-ungkapan ketidakpuasan yang disampaikan. Terkadang saya membacanya sangat lucu yang disampaikan dalam komentar-komentar yang muncul tersebut. Hampir semua yan gagal mempertanyakan kegagalannya. Coba perhatikan komentar berikut, "Masa ia sih, langsung habis?" Sementara yang lain berujar, "Kok, tiga detik langsung habis?" Seorang pemburu juga nimbrung, "Kok tiga detik, setengah detik langsung amblas." Bahkan ada yang curiga, "Kayaknya hanya satu barang." Beruntung seller berusaha menjawab dengan sabar semua gerutuan dan kecurigaan pembeli dengan memberitahu bahwa ada 10 pcs yang menjadi rebutan.
terus terang saya beberapa kali membeli barang hasil dari flash sale yang tentu murah dari harga normalnya. Tapi itu berhasil karena berbagai pengalaman gagal dalam berburu flash sale. Kegagalan itu dikarenakan tidak disiapkan dana yang tersedia di e-commerce tersebut yang disimpan di dompet elektronik, sehingga ketika memasukkan barang di keranjang dan kemudian ingin melakukan pembayaran, sudah keburu disabet orang lain. Karena prinsipnya, siapa cepat dia yang dapat dalam prosesi flash sale tersebut. Memang prakteknya berbeda dengan berburu flash sale secara offline di toko langsung. Ketika barang sudah dipegang, maka pembayaran bisa kemudian. Tapi di e-commerce, terkadang, pembayaran juga menjadi faktor kekalahan kita mendapatkan barang flash sale tersebut.
Makanya, sedikit tips bila ingin berburu barang pada masa-masa flash sale. Silahkan Anda isi dompet elektronik yang disediakan oleh toko online tersebut, sehingga ketika dilangsungkan flash sale, Anda tinggal melakukan klik beli, lalu bayar. Bayangkan, kalau Anda masih repot transfer dari elektronic banking apapun itu, maka akan kalah cepat dengan mereka yang sudah memasukkan uang untuk pembayaran. Tapi kalaupun ini gagal, artinya keburuntungan berburu flash sale tidak berpihak kepada Anda.
Flash sale memang momen di mana penjual menawarkan barangnya dengan harga yang sangat rendah dalam waktu yang dibatasi tapi juga barang yang sudah ditentukan. Biasanya flash sale mengikuti momen-momen tertentu, seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal, Tahun Baru, dan momen-momen khusus di mana momen tersebut istimewa. Walaupun saat ini flash sale bukan lagi di waktu-waktu tertentu lagi, bahkan setiap hari selalu ada flash sale. Promosinya, juga jangan ditanya. Setiap kita membuka aplikasi apapun terkadang muncul di sana. Membuka email muncul promosi flash sale, membaca berita, juga ada di sana, membuka aplikasi android, di sanapun terpampang.
Hanya saja terkadang kita sering terhipnotis dengan rayuan flash sale tersebut. Terhipnotisnya bagaimana? Terkadang barang yang muncul dan ditawarkan itu adalah barang yang sebenarnya tidak kita butuhkan. Sehingga yang terjadi adalah kita berburu barang bukan karena kebutuhan, tapi karena keinginan dan bahkan sekedar karena promosi yang lewat di muka kita. Kalau fulus banyak, tentu tidak jadi masalah kita berburu flash sale, tapi bila keinginan itu melebihi pikiran sehat di mana uang kita pas-pasan, maka flash sale seharusnya dihindari.
Cerdas Berburu Barang di Flash Sale
Reviewed by Hati Kita
on
17.16
Rating:
Tidak ada komentar: