<!-- SEO Blogger Start --> <meta content='text/html; charset=UTF-8' http-equiv='Content-Type'/> <meta content='blogger' name='generator'/> <link href='https://www.makkellar.com/favicon.ico' rel='icon' type='image/x-icon'/> <link href='https://www.makkellar.com/2020/04/toko-online-mau-membela-pelapak-atau.html' rel='canonical'/> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.makkellar.com/feeds/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/rss+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - RSS" href="https://www.makkellar.com/feeds/posts/default?alt=rss" /> <link rel="service.post" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.blogger.com/feeds/2646944499045113697/posts/default" /> <link rel="alternate" type="application/atom+xml" title="Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera - Atom" href="https://www.makkellar.com/feeds/5598083281650266467/comments/default" /> <!--Can't find substitution for tag [blog.ieCssRetrofitLinks]--> <link href='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7e2s6kV6ukR2KxGQPL_BcAqGrmpeIqQAi5LfTEBQeUTb7twy5k2zZqLO_7qICHqklFUP7M1f28jezX-P4ZRXgABWQ7G30rXfEd6xF7j3i_kunBWnwD_m9ERpP-a_o_m3zVSWEYImwCKQ/s1600/8186302271_6386ce2d16_q.jpg' rel='image_src'/> <meta content='https://www.makkellar.com/2020/04/toko-online-mau-membela-pelapak-atau.html' property='og:url'/> <meta content='Toko Online Sebaiknya Membela Pelapak atau Pelanggan?' property='og:title'/> <meta content='Tingkatkan pengetahuan dengan tips dan trik jujur serta pasti berguna! Temukan cara kreatif untuk menangani tugas harian dengan lebih efektif.' property='og:description'/> <meta content='https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7e2s6kV6ukR2KxGQPL_BcAqGrmpeIqQAi5LfTEBQeUTb7twy5k2zZqLO_7qICHqklFUP7M1f28jezX-P4ZRXgABWQ7G30rXfEd6xF7j3i_kunBWnwD_m9ERpP-a_o_m3zVSWEYImwCKQ/w1200-h630-p-k-no-nu/8186302271_6386ce2d16_q.jpg' property='og:image'/> <!-- Title --> <title> Bukan makelar tapi Menjadi peranta untuk kebaikan bersama Toko Online Sebaiknya Membela Pelapak atau Pelanggan? - Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera Toko Online Sebaiknya Membela Pelapak atau Pelanggan? - Menjadi Perantara Menuju Jalan Sejahtera

Toko Online Sebaiknya Membela Pelapak atau Pelanggan?


Tanggal 17 Maret 2020 lalu saya melakukan transaksi pembelian yang ditandai dengan pembayaran melalui Pembayaran Otomatis BCA. Tapi jangan salah bahwa proses pembayaran ini tentu saja diawali dengan  perburuan barang supaya saya tidak salah memilih. Makanya yang saya lakukan adalah mencari dari lapak ke lapak yang memajang barang yang saya cari.
  1. Terkadang di lapak satu warnanya kaos bagus, sesuai tapi ternyata tidak ada yang besar. Jadi saya tinggalkan. 
  2. Lalu pergi ke palapak lain, yang memang ada yang besar, tapi ternyata motifnya kurang pas. 
  3. Wow, di lapak yang satunya saya sudah mendapatkan yang cocok di mana warnanya, ok, ukurannyanya pas, harganya bolehlah, tapi ketika diklik, ternyata harga tersebut untuk ukuran kecil. Kalau mau ukuran yang lebih besar maka harganya berubah juga. Lebih mahal.
  4. Kemudian beralih lagi ke lapak yang lain dan dari semua kendala sebelumnya sudah bisa dilewati yang akhirnya sampai finish juga, semuanya cocok, dari harga, ukuran, warna serta model semuanya cocok. 
Menurut pembaca, kira-kira berapa jam yang dibutuhkan untuk menentukan sebuah barang? Saya yakin cowok dan cewek akan berbeda. Tapi tidak mungkin untuk menentukan barang apalagi ini melalui jalur online, maka waktu yang dibutuhkan sangat banyak. Sekarang, semuanya sudah dilalui, dan saya akhirnya membayar untuk barang tersebut. Maka status pembelian saya menjadi DIPROSES PENJUAL

Sekarang, apakah saya melupakan barang-barang saya, nantinya juga akan dikirim? Walaupun yang membeli duitnya banyak sampai tidak terhitung, tapi ternyata membeli itu bukan masalah pembelinya banyak uang, tapi saya butuh, saya mengeluarkan waktu untuk mencari, dan sekarang saya menunggu. Namanya menunggu, pastilah segala cara akan dilakukan untuk mengetahui pihak yang sedang ditunggu. Sabar menunggu adalah kata penghiburan untuk berusaha setia.

Ketidaksabaran mulai muncul ketika status diproses penjual masih tidak berubah. Maka sebagai cara untuk berunjuk rasa saya menyapa atau kalau tidak mau dibilang memohon-mohon. Gimana gan, barangnya apa sudah siap? Begitu isi chat ke ruang chat pribadi. Ternyata, tidak sedikitpun respon muncul.

Status diproses penjual masih belum berubah ketika hari masuk ke waktu seminggu dari transaksi. Kembali saya bertanya. Tapi nasibnya sama saja, tanpa ada jawaban. Anehnya, TOKO ONLINE yang pasarnya mencakup negara-negara ASEAN tersebut tidak pernah menjadi penengah. Sampai tanggal 30 Maret 2020 status DIPROSES PENJUAL itu tidak pernah berubah. TOKO ONLINE itu dari awal menghibur pelanggan atau pembeli dengan memberi status begini: Pesanan Anda akan diserahkan ke mitra logostik kami bla, bla, bla. Tapi bayangkan dari tanggal 17 hingga tanggal 30 barang tersebut tidak sampai-sampai ke logistik. Akhirnya tanggal 30 itu saya putuskan chat ke tiga kalinya kepada pelapak dan meminta untuk membatalkan pesanan saya. 

Marah, pasti lah, tapi dalam hati saya, setelah selesai transaksi saya akan akan melakukan UNINSTAL APLIKASINYA. Tapi hal ini tidak mungkin segera. Mengapa? Karena saya harus berurusan dengan pengembalian dana. Mengurus pengembalian dana, itu bukan bim salabim, aba gadabra, minta sekarang langsung dibalikin ke rekening kita. Tidak mungkin, prosesnya panjang karena menyangkut keuangan, memang harap maklum. Maka jalan satu-satunya adalah biarlah dana saya menjadi kredit, ngendon di Toko Online tersebut untuk membeli barang lainnya. Itu lebih mudah ketimbang meminta untuk mengembalikan dana tersebut untuk dimasukkan ke rekening kita. Pertanyaan saya adalah, sebenarnya yang baik itu Toko Online itu lebih baik membela pelapak-pelapaknya atau Pelanggan?

BACA JUGA:


Toko Online Sebaiknya Membela Pelapak atau Pelanggan? Toko Online Sebaiknya Membela Pelapak atau Pelanggan? Reviewed by Hati Kita on 17.03 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.