Telivisi China memblur gambar penonton Piana Dunia 2022 Qatar dalam setiap pertandingan. Tentu saja hal tersebut menimbulkan kemarahan penonton tv dalam menyaksikan perhelatan akbar empat tahunan tersebut.
Pengkaburan penonton oleh pihak tv di negara China tersebut dilakukan bila tayangan menunjukkan penonton dalam jarak dekat dengan cara memotongnya. Hal tersebut dilakukan supaya tampilan penonton yang memang tanpa menggunakan masker tidak terlihat. Cara tersebut dilakukan oleh pihak tv di negara Tirai Bambu tersebut untuk mengurangi pengaruh kepada masyarakat di China yang sampai saat ini masih berjibaku dengan COVID-19 yang terus meningkat.
Bersyukur kita warga Indonesia yang tetap mendapatkan kebebasan menikmati tontonan Piala Dunia 2022 Qatar tanpa ada gangguan dari pihak manapun termasuk dari penyelenggara siaran. Walaupun perkembangan COVID-19 di Indonesia masih dilaporkan secara rutin mereka yang terkena virus yang memiliki sejarah dunia termasuk di Indonesia.
Semenjak
diumumkan adanya warga Indonesia yang terinfeksi virus Corona atau yang
sering disebut COVID-19 oleh Presiden Joko Widodo pada awal-awal munculnya COVID-19 tersebut beberapa waktu lalu sedikit
banyak menimbulkan kegelisahan dan kekhawatiran di tengah masyarakat. Masyarakat kini memang seperti lebih longgar beraktifitas karena jumlah korban terinveksi veirs tersebut semakin sedikit. Tapi justru hal tersebut dikhawatirkan oleh banyak pihak karena justru ketika orang mulai lengah, jangan sampai penyebarannya semakin mudah.
Kalau
sebelumnya kita hanya mendengar kegelisahan banyak masyarakat dunia di berbagai
negara lain yang bukan hanya warganya terinfeksi, tapi bahkan tidak sedikit mereka
yang melaporkan kematian akibat virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China
tersebut, kini kitapun merasakan kegelisahan tersebut. Seperti dilaporkan oleh pemerintah Singapore sendiri melaporkan ditemukan kasus varian Omicron tersebut. Kalau sebelumnya Negeri Singa tersebut berhasil menangani varian Delta tapi menurut pemerintah Singapore, varian bari ini merupakan varian yang dianggap sebagai musuh yang tersembunyi, seperti dikutip dari Jawa Pos. Tentu saja sebagai negara yang sangat dekat secara pergerakan orang, tentu saja perlu menjadi perhatian kita semua.
Bersyukur bahwa pemerintah terus berusaha memberi penjelasan dan melakukan antisipasi dengan kemunculan Corona Omicron ini. bahwa Media Center Virus Corona COVID-19 masih terus memberikan informasi-informasi terbarunya mengenai perkembangan Corona Virus tersebut di Indonesia. Dan tentu saja ini seperti menjadi ruang di mana pemerintah terbuka dengan informasi mengenai Corona Virus ini dengan memberikan penjelasan dan pusat informasi. Sehingga hal tersebut memberi ketenangan kepada masyarakat termasuk memberikan peringatan kepada masyarakat supaya tidak abai dengan protokol kesehatan masyarakat.
Kalau melihat tanggapan masyarakat mengenai varian baru Omicron yang muncul ditemukan di Afrika tersebut belum terlalu terasa. Maklum saja karena mungkin banyak dari mereka yang sudah melakukan vaksin baik pertama dan kedua. Bagaimanapun kelonggaran dalam beraktifitas dan melakukan berbagai kegiatan dengan tanpa mempedulikan varian baru tentu sangat mengkhawatirkan.
Lihat saja bagaimana penggunaan masker di masyarakat semangatnya mulai menurun. Tempat-tempat untuk mencuci tangan yang biasanya disediakan di beberapa tempat keramaian mulai kering dan mungkin orang sudah kehilangan antusias untuk selalu mencuci tangan. Tidak seperti pertengahan tahun 2021 lalu di mana setiap orang begitu ketat menjaga diri supaya luput dari virus Corona. Tempat-tempat umum mulai bebas didatangi dengan tanpa memperhatikan kembali jarak.
Lihat saja bagaimana penggunaan masker di masyarakat semangatnya mulai menurun. Tempat-tempat untuk mencuci tangan yang biasanya disediakan di beberapa tempat keramaian mulai kering dan mungkin orang sudah kehilangan antusias untuk selalu mencuci tangan. Tidak seperti pertengahan tahun 2021 lalu di mana setiap orang begitu ketat menjaga diri supaya luput dari virus Corona. Tempat-tempat umum mulai bebas didatangi dengan tanpa memperhatikan kembali jarak.
Memang bersyukur bahwa kepanikan masyarakat itu juga sudah hilang dan sudah tidak ada lagi panic buying karena
takut akan adanya situasi yang nantinya sampai ketakutan untuk melakukan kegiatan di luar rumah bila varian Omicron benar-benar masuk ke Indonesia. Beruntung pemerintah berhasil meyakinkan dan
bisa menenangkan warga serta masyarakat Indonesia sehingga tindakan panic
buying itu tidak berlanjut. Pemerintah seperti ingin mengatakan, semuanya
akan baik-baik saja.
Walaupun perkembangan terakhir mengenai virus
Corona yang diumumkan oleh pemerintah terus mengalami penurunan jumlah orang
yang terpapar virus Corona ini, di mana kita patut bersyukur bahwa semuanya masih bisa dikendalikan
dalam pengertian semuanya masih bisa ditangani dengan baik oleh para pemangku
kepentingan negeri ini.
Pemetaan dan kesigapan dalam penanganan terhadap orang
yang terpapar virus Corona oleh pemerintah sedikit banyak kita mengerti
bagaimana virus yang menghebohkan ini masih ditangani dengan baik. Jadi ketika negara bisa memberikan ketenangan dengan sebuah keyakinan dan jaminan
bahwa negara hadir di tengah-tengah masyarakat, maka tentu saja rakyat juga
akan menanggapinya dengan rasa tenang.
Sebenarnya dari sisi kita sebagai masyarakat
dan rakyat menyikapi adanya virus Corona varian Omicron tersebut? Beberapa hal sebenarnya bisa
dilakukan supaya kita bisa terhindar dari paparan virus Corona ini. Untuk
mencegah penularan virus COVID 19 varian baru ini disarankan kita tetap menjaga protol kesehatan, dan jangan mengendorkan menjaga diri untuk tetap sehat dan terhindar dari virus ini. Seperti selalu mencuci tangan
dengan sabun, kemudian menggunakan masker bagi yang sakit
flu, pilek dan batuk, menjaga daya tahan tubuh dengan makanan bergizi, serta
berolah raga yang cukup dan tidak melakukan bepergian ke lokasi terjangkit.
Tapi ada satu hal yang mungkin perlu menjadi
perhatian adalah bagaimana kita menghindari kepanikan ketika mendengar mengenai
virus Corona varian Omicron ini. Karena kepanikan itu sendiri seperti virus itu sendiri, yaitu menular. Kalau kalau kita menularkan kepanikan, maka sama saja kita menularkan ketidaknyamanan bagi orang lain. Waspada harus, jaga-jaga perlu. Tapi kepanikan berlebihan akan membuat kita dihantui oleh rasa takut. Karena kepanikan itu sendiri akan menimbulkan kegelisahan,
dan bila kegelisahan itu berlebih maka bisa-bisa kita menjadi orang yang selalu
takut dengan situasi yang terjadi.
Di beberapa wilayah beberapa kepala pemerintahan daerah mengeluarkan kebijakan untuk tetap melakukan kegiatan sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA dan bahkan perguruan tinggi untuk mencegah penularan Virus Corona (COVID-19) secara online. Walaupun tidak seragam di seluruh Indonesia namun tidak sedikit yang memberlakukan tutup sekolah tersebut untuk tetap melakukan belajar mengejara secara daring. Muncul istilah di mana sekolah memperlakukan belajar online di rumah. Sebuah istilah yang kedengarannya sangat keren tapi apakah hal tersebut hanya sebatas istilah keren atau memang dilaksanakan dengan benar Belajar Melalui Online tersebut.
Kalau memang hanya sebatas penyebutan bahwa belajar dilakukan secara online untuk mengatakan bahwa sekolah memang diliburkan, maka embel-embel belajar melalui online itu tidak perlu dimunculkan khususnya untuk tingkat SD-SMA. Kalau yang perguruan tinggi mungkin sudah bukan barang asing lagi belajar secara online. Bagaimana dengan yang masih duduk di bangku SD-SMA?
Tapi kalau hal tersebut memang ingin diberlakukan di mana belajar melalui jalur online akan diterapkan maka inipun bukan perkara gampang. Di samping ada sekolah-sekolah yang tidak biasa melakukan kegiatan secara onlie, tapi juga bila disamaratakan maka akan menambah pusing tujuh keliling para orang tua. Pasalnya, harus ada pengeluaran ekstra di mana mereka harus ada data internet.
Saya baru mendengar ada seorang ibu yang pusing tujuh keliling karena anaknya bila ada kesempatan untuk libur selalu digunakan untuk bermain game online. Sama-sama online, belajar online, dan game online, bedanya sangat tipis dalam arti, sama-sama di depan meja tapi tidak semua anak yang bila ada di depan komputer langsung dia tertarik untuk belajar, tapi lebih banyak untuk bermain game. Dan itu merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
BELAJAR MELALUI ONLINE
Di beberapa wilayah beberapa kepala pemerintahan daerah mengeluarkan kebijakan untuk tetap melakukan kegiatan sekolah dari tingkat TK, SD, SMP dan SMA dan bahkan perguruan tinggi untuk mencegah penularan Virus Corona (COVID-19) secara online. Walaupun tidak seragam di seluruh Indonesia namun tidak sedikit yang memberlakukan tutup sekolah tersebut untuk tetap melakukan belajar mengejara secara daring. Muncul istilah di mana sekolah memperlakukan belajar online di rumah. Sebuah istilah yang kedengarannya sangat keren tapi apakah hal tersebut hanya sebatas istilah keren atau memang dilaksanakan dengan benar Belajar Melalui Online tersebut.
Kalau memang hanya sebatas penyebutan bahwa belajar dilakukan secara online untuk mengatakan bahwa sekolah memang diliburkan, maka embel-embel belajar melalui online itu tidak perlu dimunculkan khususnya untuk tingkat SD-SMA. Kalau yang perguruan tinggi mungkin sudah bukan barang asing lagi belajar secara online. Bagaimana dengan yang masih duduk di bangku SD-SMA?
Tapi kalau hal tersebut memang ingin diberlakukan di mana belajar melalui jalur online akan diterapkan maka inipun bukan perkara gampang. Di samping ada sekolah-sekolah yang tidak biasa melakukan kegiatan secara onlie, tapi juga bila disamaratakan maka akan menambah pusing tujuh keliling para orang tua. Pasalnya, harus ada pengeluaran ekstra di mana mereka harus ada data internet.
Saya baru mendengar ada seorang ibu yang pusing tujuh keliling karena anaknya bila ada kesempatan untuk libur selalu digunakan untuk bermain game online. Sama-sama online, belajar online, dan game online, bedanya sangat tipis dalam arti, sama-sama di depan meja tapi tidak semua anak yang bila ada di depan komputer langsung dia tertarik untuk belajar, tapi lebih banyak untuk bermain game. Dan itu merupakan kenyataan yang tidak bisa dipungkiri.
Memang beberapa sekolah sudah mulai membuka dan muridnya melakukan kegiatan belajar secara langsung walaupun dengan aturan yang ketat, seperti pembatasan jumlah, protokol kesehatan dan ijin dari orang tua.
Mengapa TV China Memblur Gambar Penonton Piala Dunia Qatar
Reviewed by Hati Kita
on
08.08
Rating:
Tidak ada komentar: