Dalam artikel mengenai kebocoran suara musik ke luar studio saya yang sederhana itu setelah melalui uji coba ternyata sumbernya dari balik pintu studio. Sebenarnya pintu studio sudah dirancang sejak awal menggunakan pintu model kupu tarung. Tujuannya adalah untuk memudahkan keluar masuk alat-alat musik yang bentuknya besar seperti drum, piano, keyboard atau alat-alat musik yang jenis volumenya besar.
Begitu juga saya menggunakan dua pintu yaitu pintu dalam yang hanya bisa didorong ke dalam studio, dan pintu luar yang hanya didorong ke luar studio. Sementara untuk pintu dalam saya minta ke tukang pintu untuk mendesain di mana bagin tengah tanpa ada apa-apa karena akan diisi dengan lapisan rockwool sebagai peredam suara ke luar atau suara dari luar ke dalam. Sementara pintu bagian luar berfungsi untuk menutup seluruh permukaan pintu sehingga akan semakin sempurna menahan suara ke luar atau dari luar ke dalam.
Tapi ternyata ketika musik dibunyikan dan suara drum benar-benar terasa dari luar studio. Dan sumber kebocoran itu berasal dari pintu. Makanya kita memutuskan untuk melapisi seluruh bagian pintu dalam dengan peredam dan ditutup dengan kain hitam. Inilah tampilan dari dalam studio untuk pintu dalam.
Penutupan seluruh permukaan pintu dengan lapisan peredam suara itu rupanya belum berhasil menjaring suara dari balik pintu tersebut. Penelitian dilakukan dan akhirnya ditemukan banyak celah di bagian pinggir pintu dari berbagai sudut yaitu sudut atas, bawah dan samping. Sebenarnya asisten tukang saya berkali-kali pasang dan bongkar pintu dalam untuk mencegak kebocoran itu. Kini yang berusaha untuk ditutup adalah bagian kusen pintu. Maka kalau diperhatikan photo di atas maka akan kelihatan di setiap sudut pinggir pintu dipasang karpet peredam untuk menutup celah suara bisa keluar. Inipun awalnya belum berhasil. Maka digunakanlah busa karet hitam di setiap pinggiran pintu. Inipun juga belum berhasil menahan laju suara dari dalam ke luar. Akhirnya diketahui di bagian bawah pintu banyak celah di mana suara kabur ke luar ruangan studio.
Maka akhirnya dilakukan pembongkoran bagian karpet dengan dipasang menggunakan karet busa dan karpet peredam sampai benar-benar pintu tertutup sempurna. Tapi bagaimana hasilnya? Setelah berbagai usaha dilakukan baik dengan pintu luar dan pintu dalam dengan menutup celah-celah yang ada, akhirnya suara dari dalam studio walaupun tidak 100% bisa tak terdengar, namun suara khususnya drum tidak akan mengganggu tetangga kanan kiri depan dan belakang rumah. Walaupun dengan pukulan drum yang maksimal dengan lagu cadas yang keras.
Memang perjuangan yang tidak mudah untuk menahan lajunya suara, ibarat membendung air, begitu juga sulitnya membendung suara dari dalam studio ke luar.
Begitu juga saya menggunakan dua pintu yaitu pintu dalam yang hanya bisa didorong ke dalam studio, dan pintu luar yang hanya didorong ke luar studio. Sementara untuk pintu dalam saya minta ke tukang pintu untuk mendesain di mana bagin tengah tanpa ada apa-apa karena akan diisi dengan lapisan rockwool sebagai peredam suara ke luar atau suara dari luar ke dalam. Sementara pintu bagian luar berfungsi untuk menutup seluruh permukaan pintu sehingga akan semakin sempurna menahan suara ke luar atau dari luar ke dalam.
Tapi ternyata ketika musik dibunyikan dan suara drum benar-benar terasa dari luar studio. Dan sumber kebocoran itu berasal dari pintu. Makanya kita memutuskan untuk melapisi seluruh bagian pintu dalam dengan peredam dan ditutup dengan kain hitam. Inilah tampilan dari dalam studio untuk pintu dalam.
Penutupan seluruh permukaan pintu dengan lapisan peredam suara itu rupanya belum berhasil menjaring suara dari balik pintu tersebut. Penelitian dilakukan dan akhirnya ditemukan banyak celah di bagian pinggir pintu dari berbagai sudut yaitu sudut atas, bawah dan samping. Sebenarnya asisten tukang saya berkali-kali pasang dan bongkar pintu dalam untuk mencegak kebocoran itu. Kini yang berusaha untuk ditutup adalah bagian kusen pintu. Maka kalau diperhatikan photo di atas maka akan kelihatan di setiap sudut pinggir pintu dipasang karpet peredam untuk menutup celah suara bisa keluar. Inipun awalnya belum berhasil. Maka digunakanlah busa karet hitam di setiap pinggiran pintu. Inipun juga belum berhasil menahan laju suara dari dalam ke luar. Akhirnya diketahui di bagian bawah pintu banyak celah di mana suara kabur ke luar ruangan studio.
Maka akhirnya dilakukan pembongkoran bagian karpet dengan dipasang menggunakan karet busa dan karpet peredam sampai benar-benar pintu tertutup sempurna. Tapi bagaimana hasilnya? Setelah berbagai usaha dilakukan baik dengan pintu luar dan pintu dalam dengan menutup celah-celah yang ada, akhirnya suara dari dalam studio walaupun tidak 100% bisa tak terdengar, namun suara khususnya drum tidak akan mengganggu tetangga kanan kiri depan dan belakang rumah. Walaupun dengan pukulan drum yang maksimal dengan lagu cadas yang keras.
Memang perjuangan yang tidak mudah untuk menahan lajunya suara, ibarat membendung air, begitu juga sulitnya membendung suara dari dalam studio ke luar.
SUMBER KEBOCORAN SUARA STUDIO DARI BALIK PINTU
Reviewed by Hati Kita
on
22.49
Rating:
Tidak ada komentar: