Pernahkah Anda berada dalam situasi di mana kita merasa gelisah dan tidak nyaman ketika duduk di sebuah tempat di mana ada orang lain yang baru kita kenal berada di dekat kita.
Ini bisa jadi dalam sebuah pertemuan santai, atau dalam seminar yang sedang istirahat. Atau juga ketika kita harus duduk berdampingan di kendaraan umum seperti kereta api, bus, atau bahkan angkot.
Seringkali yang terjadi seperti yang banyak kita saksikan, karena suasananya kurangn nyaman, akhirnya kita lebih mengambil handphone dan membuka facebook, WA, atau bahkan sekedar main game. Situasi terakhir inilah yang sering kita saksikan di mana orang seperti kesulitan untuk membangun sebuah hubungan baru.
Padahal kita tidak tahu bahwa orang lain yang ada di sekitar kita itu adalah pengusaha, atau orang yang bisa kita ajak bekerjasama dengan bisnis kita, atau juga orang penting yang bisa menolong dengan kesulitan kita. Kita tidak tahu, tapi yang jelas, ketika kita menutup diri terhadap orang lain maka tertutup pula peluang usaha, atau jalan bisnis mungkin bagi kita.
Memang berbeda ketika tahun-tahun sebelum alat-alat canggih hadir di tengah-tengah kita. Kita seperti dipaksa untuk membuka sebuah hubungan dengan orang lain dengan orang baru. Tapi kini orang cenderung menghindar dengan cara mengambil handphone dan kita beriteraksi dengan orang yang justru jauh keberadaannya dengan kita. Padahal orang yang baru kita kenal itu (yang tentu kita sudah tahu identitasnya, kesenangannya, interesnya, seperti dalam sebuah seminar tertentu) pastilah akan memperkaya kehidupan kita.
Padahal kita tidak tahu bahwa orang lain yang ada di sekitar kita itu adalah pengusaha, atau orang yang bisa kita ajak bekerjasama dengan bisnis kita, atau juga orang penting yang bisa menolong dengan kesulitan kita. Kita tidak tahu, tapi yang jelas, ketika kita menutup diri terhadap orang lain maka tertutup pula peluang usaha, atau jalan bisnis mungkin bagi kita.
Memang berbeda ketika tahun-tahun sebelum alat-alat canggih hadir di tengah-tengah kita. Kita seperti dipaksa untuk membuka sebuah hubungan dengan orang lain dengan orang baru. Tapi kini orang cenderung menghindar dengan cara mengambil handphone dan kita beriteraksi dengan orang yang justru jauh keberadaannya dengan kita. Padahal orang yang baru kita kenal itu (yang tentu kita sudah tahu identitasnya, kesenangannya, interesnya, seperti dalam sebuah seminar tertentu) pastilah akan memperkaya kehidupan kita.
Banyak informasi yang akan kita dapatkan dari orang lain di mana kita sendiri belum tahu. Jangan buru-buru mengambil hp dan menikmati kesendirian Anda, karena bila itu dilakukan maka orang lainpun akan terpancing melakukan hal sama mengambil hpnya dan sibuk dengan benda tersebut. Maka berikut ini yang bisa kita lakukan bila sedang dalam suasana seperti itu:
Pertama, kalau kita sudah tau apa yang menjadi interesnya orang tersebut, bukalah pembicaraan dengan tema yang sesuai intersnya orang tersebut. Bila kita kurang menguasai apa yang menjadi interes orang tersebut, silahkan Anda menjadi orang yang ingin berguru dengan orang tersebut dengan bertanya. Kalau dia interes dengan laptop, handphone, gadget lainnya, ingatlah hal apa yang pernah Anda bersentuhan dengan alat-alat tersebut.
Kedua, bila kita bertemu dengan orang yang kita tidak tahu apa yang menjadi interes orang tersebut karena contohnya dalam pertemuan keluarga besar, cobalah bertanya apa pekerjaannya. Karena dari pekerjaannya itulah kita bisa membuka komunikasi perihal banyak hal berhubungan dengan apa yang dikerjakannya.
Ketiga, bila kita bertemu dengan orang yang sedikit introvet atau kurang terbuka dengan pekerjaannya, carilah tema-tema ringan seputar situasi yang Anda alami sebelumnya. Contohnya, jalanan macet, atau tadi waktu di jalan ada halangan apa.
Keempat, bila pembicaraan tersebut kurang memadai, maka carilah tema yang bersifat lebih luas lagi seperti pemilu dll (Tapi di sini kita jangan sampai menjadi orang yang pertama kali memunculkan keberpihakan. Sebab kalau itu dilakukan maka komunikasi akan berhenti mendadak bila keberpihakan Anda berlawanan dengan keberpihakan orang yang kita ajak untuk berkomunikasi tersebut.
Jadi sekali lagi kalau Anda dalam kebuntuan dan kebekuan suasana, jangan buru-buru Anda mengambil HP walaupun HP Anda harganya puluhan juta. karena artinya Anda sudah mengajak orang lain untuk sama-sama mengurus dirinya sendiri.
Pertama, kalau kita sudah tau apa yang menjadi interesnya orang tersebut, bukalah pembicaraan dengan tema yang sesuai intersnya orang tersebut. Bila kita kurang menguasai apa yang menjadi interes orang tersebut, silahkan Anda menjadi orang yang ingin berguru dengan orang tersebut dengan bertanya. Kalau dia interes dengan laptop, handphone, gadget lainnya, ingatlah hal apa yang pernah Anda bersentuhan dengan alat-alat tersebut.
Kedua, bila kita bertemu dengan orang yang kita tidak tahu apa yang menjadi interes orang tersebut karena contohnya dalam pertemuan keluarga besar, cobalah bertanya apa pekerjaannya. Karena dari pekerjaannya itulah kita bisa membuka komunikasi perihal banyak hal berhubungan dengan apa yang dikerjakannya.
Ketiga, bila kita bertemu dengan orang yang sedikit introvet atau kurang terbuka dengan pekerjaannya, carilah tema-tema ringan seputar situasi yang Anda alami sebelumnya. Contohnya, jalanan macet, atau tadi waktu di jalan ada halangan apa.
Keempat, bila pembicaraan tersebut kurang memadai, maka carilah tema yang bersifat lebih luas lagi seperti pemilu dll (Tapi di sini kita jangan sampai menjadi orang yang pertama kali memunculkan keberpihakan. Sebab kalau itu dilakukan maka komunikasi akan berhenti mendadak bila keberpihakan Anda berlawanan dengan keberpihakan orang yang kita ajak untuk berkomunikasi tersebut.
Jadi sekali lagi kalau Anda dalam kebuntuan dan kebekuan suasana, jangan buru-buru Anda mengambil HP walaupun HP Anda harganya puluhan juta. karena artinya Anda sudah mengajak orang lain untuk sama-sama mengurus dirinya sendiri.
Begini Cara Mudah Kenal dengan Orang Baru
Reviewed by Hati Kita
on
11.28
Rating:
Tidak ada komentar: